PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU

PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU - Hallo sahabat Kabar Sekolah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Pendidikan, Artikel CPNS, Artikel Dapodik, Artikel Info PNS, Artikel Lowongan Kerja, Artikel Operator Sekolah, Artikel Tunjangan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU

SUARAPGRI - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Bengkulu khawatir pembayaran tunjangan sertifikasi atau Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang sering ngadat akan berdampak pada kinerja para guru.

Bahkan kondisi ini bisa semakin parah apabila guru sudah mulai jengah yang berakibat pada munculnya aksi mogok mengajar. Jika ini sering terjadi, sudah pasti memberikan dampak buruk pada daerah dan dunia pendidikan.


Seperti yang dikatakan oleh Ketua PGRI Provinsi Bengkulu, Prof. H. Sudarwan Danim, M.Pd, kemarin (13/5).

Sumbatan pembayaran tunjangan sertifikasi guru saat ini sudah sama tuanya dengan sejarah sertifikasi guru di Indonesia.

Kemacetan pembayaran hak guru ini ibarat penyakit yang akut lagi kronis, karena dimana-mana guru disanjung akan keberadaannya dalam mencerdaskan bangsa. Namun di semua tempat, pencairan sertifikasi selalu tersandung masalah.

“Birokrasi keuangan terkait sertifikasi guru, baik dari pusat hingga ke daerah tidak pernah belajar dari pengalaman. Aparat birokrasi keungan untuk sertifikasi ini seakan-akan tersandera oleh regulasi yang mereka buat sendiri,” ujar Dekan FKIP Unib ini.

Di sisi lain, guru juga dituntut macam-macam dan harus melaksanakan tugas-tugas administrasi yang luar biasanya sulit dan banyak.

Namun keberimbangan antara hak dan tugas guru saat ini sepertinya tidak menjadi prioritas pemerintah, walaupun jargon yang diusung selalu mengedepankan pendidikan untuk mencerdaskan bangsa.

“Jika begini terus, berhentilah dulu berbicara mutu pembelajaran, percepatan pemerataan akses, pemerataan mutu, dan lainnya. Pola pembayaran TPG atau sertifikasi yang sangat buruk ini membuat setiap triwulan guru disibukkan dengan pemberkasan, sekaligus stres menunggu.

Siapa yang paling menjadi korban dalam konteks ini? 

Adalah anak-anak, karena mereka dibebani oleh hal-hal yang tidak perlu akibat sistem pembayaran TPG yang salah urus,” tuturnya.

Sudarwan menambahkan lagi, saat ini PGRI dan anggotanya sudah bosan berbicara dan melontarkan kritik. Karena sepertinya tidak ada gunanya berbicara dengan pihak terkait yang mengelola TPG dengan cara kerja yang membatu. Guru-guru sesungguhnya sudah muak menerima realitas semacam ini.

“Sudah tidak saatnya lagi PGRI dan guru-guru mengancam demo atau mogok, meski kami yakin inilah cara tunggal untuk mengubah keadaan. Kalau sekadar mengancam dan mengritik agaknya tidak ada gunanya, karena penyakit pembayaran TPG yang akut lagi kronis ini sudah diketahui semua orang,” imbuh Sudarwan.

Secara terpisah Wakil Gubernur Bengkulu, Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, MMA mengungkapkan, Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Bengkulu harus segera merespon kebutuhan para guru tersebut.

Karena anggaran untuk pembayaran tunjangan sertifikasi guru sudah disiapkan, tinggal lagi Dispendik Provinsi Bengkulu harus segera menyelesaikan proses verifikasi pencairannya.

“Segera selesaikan verifikasi, entry data dan bayarkan. Kan uangnya sudah ada, dananya pun sudah dianggarkan. Tinggal sekarang bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi berkoordinasi dengan kepala sekolah serta Dinas Pendidikan Kabupaten Kota masing-masing. Sesuaikan entry data dengan jam mengajar para guru, jangan lagi tunda pembayarannya,” jelas Rohidin. (sumber: jpnn.com)



Demikianlah Artikel PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU

Sekianlah artikel PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU dengan alamat link https://kabarsekolahterbaru.blogspot.com/2017/05/pgri-pembayaran-tunjangan-profesi-guru.html

0 Response to "PGRI: PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) SERING NGADAT, AKAN BERDAMPAK BURUK PADA KINERJA GURU"

Post a Comment