BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH

BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH - Hallo sahabat Kabar Sekolah, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Berita Pendidikan, Artikel CPNS, Artikel Dapodik, Artikel Guru, Artikel Info CPNS, Artikel Lowongan Kerja, Artikel Operator Sekolah, Artikel Tunjangan, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Baca juga


BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH

Beritapgri.com - Assalamualaikum wr wb ,,,,,,,,,,,,,,,,,, Selamat malam rekan-rekan guru semua yang berada diseluruh Indonesia, malam ini beritapgri.com akan membagikan infromasi mengenai,,,,,,,,

Selama mengenyam pendidikan di MTS Negeri 1 Tumpang, Rosita dipandang sebagai siswi yang biasa, tidak pintar dan kurang dalam kemampuan pendidikan.

"Sepengetahuan saya, anaknya iya begitu. Tidak pintar dan tidak bodoh," jelas Kasek MTS Negeri Tumpang, Pono ditemui detikcom di ruang kerjanya, Rabu (21/6/2017).



Pono yang baru beberapa bulan menjabat sebagai kasek ini memang tidak secara langsung mengenal betul Rosita. Karena ada sekitar 563 siswa di lembaga pendidikan yang dipimpinnya ini.

Sejak duduk di bangku kelas 6 atau 1, Rosita memang tidak banyak berbuat masalah, maupun soal kemampuannya mengenyam pendidikan. 

"Tetapi banyak cerita di luar, dan itu bukan sepengatahuan saya, soal Rosita dan keluarganya. Tapi saya harus kroscek dahulu kebenarannya, karena itu saya tak berani sampaikan," tegas Pono.

Rosita langsung menjadi perhatian ketika mecoba bunuh diri. Pono menyebut aksi nekat itu benar-benar terjadi. "Saya punya buktinya soal itu," terangnya.

Dia mengaku, tidak dapat berbuat apa-apa untuk membawa persoalan ini hingga tuntas. Hasil pertemuan dihadiri orang tua Rosita, komite, perangkat desa, babinsa dan babinkamtibmas, justru keluarga Rosita meminta dilakukan sumpah pocong.

"Bapaknya Rosita yang meminta, kami terus koordinasi dengan aparat desa untuk mewujudkan keinginan itu. Menurut kami, jika tidak dituruti masalah ini akan terus saja tidak selesai, karena diminta memperkarakan ke jalur hukum tidak mau," jelas Pono. 



Rosita mulai menabung Rp 20 Juta di sekolahnya MTS Negeri I Tumpang, Kabupaten Malang, semenjak duduk di bangku kelas 9. Kini, tabungan Rosita tidak diakui pihak sekolah.

Wijiyati, ibunda Rosita menerangkan, awal uang tabungan mulai disetor ke wali kelas pada 24 September 2016 sebesar Rp 20 juta. Nilainya memang cukup besar, tapi Wijiyati bersama Suryono punya alasan, kenapa uang itu ditabungkan ke sekolah.

"Kami pikir nanti saat lulus bisa diambil. Untuk Rosita masuk SMA, dan kebutuhan lebaran. Kami percaya saja, karena ditabung di sekolah," terang Wijiyati kepada detikcom, Selasa (20/6/2017).

Selama duduk di bangku kelas 9, Rosita telah berulangkali menyetor uang tabungan, uangnya berasal dari kedua orang tuanya. Hingga jumlahnya mencapai Rp 42,7 juta, uang sebesar itu diyakini telah ditabung karena keluarga Rosita memiliki catatan.

"Semua yang menabung Rosita dan kami selalu mencatat. Tetapi ketika mau diambil, katanya tidak ada. Aneh, karena ketika waktu bayar SPP, wali kelas selalu menawari untuk dipotong dari uang tabungan," jelas ibu dua anak ini.

Wijiyati sangat menyesalkan sikap dari wali kelas yang tidak mengakui, bila putrinya pernah menabung. Padahal, uang tabungan langsung diberikan kepada wali kelas.

"Aneh, setor ke wali kelas. Tapi tak diakui, kami kesal," sesal Wijiyati.

Pertemuan untuk menyelesaikan masalah itu sempat digelar pihak sekolah, namun justru semakin menambah kejengkelan keluarga Rosita. Karena, wali kelas tetap saja membantah, pernah menerima uang tabungan Rosita.

"Percuma ada pertemuan, uang kami tidak diakui," ujar Wijiyati.

Keluarga Rosita enggan membawa perkara ini ke jalur hukum. Menurut mereka, penyelesaian dengan cara begitu, tidak akan mengembalikan uang tabungan Rosita.

"Kami hanya ingin uang itu diberikan. Daripada lapor ke polisi, sampai bapaknya menantang untuk sumpah pocong," tegas Wijiyati.

Sampai kapanpun, lanjut dia, akan terus berupaya menagih uang tabungan itu. Apalagi, dirinya sangat membutuhkan uang, untuk sekolah Rosita ke jenjang berikutnya (SMA) dan lebaran.

"Tetap kami akan menagih," tandasnya. 



Kisah Tabungan Rosita: Catatan Sekolah Tabungan Rosita Rp 135 Ribu

 Rosita, siswa MTS Negeri I Tumpang, Kabupaten Malang, sempat akan bunuh diri karena jumlah tabungannya sebesar Rp 42 juta tidak diakui pihak sekolah.

Berapa sebenarnya jumlah tabungan Rosita, selama duduk di bangku kelas 9 MTS Negeri di Tumpang, Kabupaten Malang.

Keluarga menyebut, tabungan remaja 15 tahun itu mencapai Rp 42 juta. Namun, pihak sekolah mengklaim jika nilai tabungan Rosita hanya sebesar Rp 135 ribu.

"Tabungan sesuai catatan di buku hanya sebesar Rp 135 ribu," ujar Kasek MTS Negeri Tumpang, Pono saat ditemui detikcom di ruang kerjanya, Rabu (21/6/2017).

Tak hanya sekedar mengucapkan jumlah tabungan Rosita, Pono juga menunjukkan buku tabungan yang dimiliki oleh wali kelas Rosita. 

"Ini buku tabungannya, silakan dilihat," ujar Pono seraya menunjukkan buku tabungan atas nama Rosita Ani Kelas 9C.

Menurut Pono, buku tabungan selama ini dibawa oleh wali kelas yang mengakomodir uang tabungan para siswa. Namun kenapa buku tabungan it tidak diberikan ke Rosita, pasti wali kelas memiliki alasan.

"Dicatat dan ditunjukkan ketika menerima uang tabungan siswa. Jika Rosita memiliki uang tabungan itu, kenapa untuk rekreasi ke Yogya saja harus membayar, dan kita tidak mewajibkan bayar SPP," jelas Pono yang baru beberapa bulan menjabat ini kepala sekolah MTS Negeri 1 Tumpang. 

Sementara itu, Widyawati, wali kelas 9.C MTsN Tumpang membantah, tudingan ada tabungan yang tidak diberikan ke muridnya. Karena setelah nabung, buku tabungan langsung diberikan ke masing-masing siswa. Wali kelas 9C ini, menambahkan jika semua siswanya yang menabung dibawa buku tabungannya.

”Teknisnya, saya berikan langsung. Bahkan apabila akan menabung, saya informasikan ke semua siswa. Ya ada siswa-siswinya yang menabung Rp 3000 dan Rp 2000 sesuai kemampuan yang terbanyak,” ungkapnya.

”Uang Rosita sudah saya berikan saat rekreasi ke Jogja senilai Rp 135.000. Sebagai wali kelas yang mengajar seminggu sekali ini, tidak pernah ditarik apapun,” ujar Widyawati.

Sementara itu, Khorij, Komite Sekolah mengaku selama ini Rosita ada tunggakan SPP Rp 650.000 untuk jariyah mushola.

“Dulu saya tagih, malah marah-marah,” ujarnya. Tahun ini, juga masih mempunyai tunggakan sebesar Rp 760.000 untuk pembayaran sekolah.



Demikian informasi yang dapat beritapgri.com berikan semoga ada manfaatnya untuk kita semua........



Demikianlah Artikel BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH

Sekianlah artikel BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH dengan alamat link https://kabarsekolahterbaru.blogspot.com/2017/06/begini-kehidupan-dan-kediaman-rosita.html

0 Response to "BEGINI KEHIDUPAN DAN KEDIAMAN ROSITA YANG TABUNGANNYA RP 42 JUTA TAK DI AKUI SEKOLAH"

Post a Comment